LOKALISASI

Terdapat seorang guru yang mengajar sebuah Sekolah Dasar ( SD ) di salah satu desa yang menjadi daerah lokalisasi.

Karena berada dilingkungan lokalisasi, maka anak anak usia sekolah yang tinggal di daerah tersebut secara tidak langsung terpengaruh dengan lingkungan tempat mereka tinggal.

Sang Guru menyadari, bahwa hal ini tidak dapat dielakan, sebab orang tua anak anak tersebut tinggal didaerah lokalisasi karena harus mencari nafkah, membuka warung menjual berbagai kebutuhan dan keperluan para tamu dan wanita yang menghuni lokasi tersebut. Tentu salah satu tujuannya adalah untuk membiayai sekolah anak anak nya.

Karena dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tinggal, akhirnya anak anak tersebut memiliki sebuah kebiasaan, yaitu suka berbicara jorok dan kotor.
Kebiasaan ini terus berlanjut, mulai dari pergaulan sesama tetangga sampai dibawa ke sekolah.

Melihat tingkah laku anak didiknya, sang Guru merasa sangat cemas, disisi lain Guru tersebut berpikir apabila semakin dibiarkan maka perilaku anak anak ini semakin susah untuk diperbaiki.

Sang Guru terus berpikir dan memeras otak mencari cara agar anak didiknya bisa berubah, tidak berbicara jorok dan kotor, baik di sekolah maupun dilingkungan rumah mereka.

Suatu hari, Sang Guru mendapat sebuah ide.........
Maka anak anak sekolahnya dikumpulkan semua, kemudian sang Guru berkata kepada anak didiknya.
“Anak anak, mulai hari ini kita akan memulai sebuah permainan, apakah kalian semua setuju?”

Mendengar Guru nya berkata permainan, maka semua anak sekolah tersebut serentak mengatakan setuju.

Dan Sang Guru melanjutkan:”Mulai hari ini, kita bermain permainan kata kata sopan, artinya apabila diantara teman teman anda ada yang berbicara jorok dan kotor, baik disekolah ataupun dirumah maka, siapapun diantara kalian yang mendengar nya, maka kalian boleh mencubit / menjewer teman kalian yang berbicara jorok itu, apabila mereka melawan maka anda boleh mengadu ke saya”

Karena para murid takut dijewer / dicubit oleh temannya, maka secara bertahap mereka mulai memperbaiki kebiasaan jelek mereka, akhirnya sang Guru berhasil memperbaiki kebiasaan buruk para muridnya.