KORUPSI

Kisah seorang petugas KPK ( Komite Pemberantasan Korupsi ) yang datang ke sebuah propinsi untuk melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur yang diduga korupsi uang negara sebesar Milyaran dolar.

Setelah mengetahui petugas KPK tersebut menginap dihotel mana, maka gubernur tersebut memerintahkan anak buahnya untuk mencuri surat tugas petugas KPK tersebut, dengan pertimbangan tanpa surat tugas maka petugas KPK tersebut tidak dapat melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.

Petugas KPK tersebut tahu, kalau surat tugas yang dibawa nya telah dicuri oleh si gubernur, tetapi dia pura pura tidak tahu dan tidak kehilangan apapun.

Petugas KPK memutar otak mencari akal, bagaimana cara mengambil kembali surat tugas yang telah dicuri oleh gubuner tadi.

Setelah mendapat ide maka petugas KPK membuat rencana................
Suatu hari, petugas KPK mengundang para pejabat tinggi dari propinsi tersebut, termasuk si gubernur, para pengusaha, LSM, wartawan dan sebagainya untuk menghadiri acara jamuan makan malam bersama di rumah petugas KPK tersebut

Dalam suasana jamuan makan malam yang diadakan oleh petugas KPK diatas, tiba tiba seorang asistant datang dan membisikan sesuatu kepadanya.........maka dia pun bergegas berdiri dan maju ke depan microphone dan mengumumkan bahwa telah terjadi kebakaran di rumahnya.

Petugas KPK pun segera mengambil sebuah amplop dan menghampiri si gubernur sambil berkata : “Bapak Gubernur, ini adalah surat tugas saya, kebetulan rumah ini terjadi kebakaran, maka untuk sementara saya titipkan ke Bapak, dan akan saya ambil kembali dalam waktu beberapa hari”
Pernyataan ini sengaja diucapkan oleh petugas KPK didepan orang ramai, agar semua orang mendengarnya.....................

Beberapa hari kemudian, petugas KPK mendatangi kantor si gubernur untuk menjemput surat tugasnya, karena merasa ketahuan dan terdesak, akhirnya gubernur tersebut memasukan kembali surat tugas petugas KPK dan mengembalikannya bersama amplop yang dititipkan.

Akhirnya si gubernur berhasil diperiksa oleh petugas KPK dan diajukan ke Pengadilan untuk mendapat hukuman yang setimpal.