Google
WELCOME TO DAILY WISDOM

Monday

RAKUS

Disebuah Kampung kecil pada zaman dahulu menurut dongeng hidup seorang pemuda, pemuda ini dikenal berhati mulia, memiliki budi pekerti yang baik, dan sangat menghormati sesama, serta sangat mencintai makhluk hidup ( binatang ).

Suatu hari sepulang dari mengerjakan pekerjaannya di sawah, pemuda tersebut dalam perjalanan pulang menemukan seekor monyet yang ditinggalkan oleh induknya dan tergelak tidak berdaya dibawah pohon, karena rasa kasihan dan sangat mencintai binatang akhirnya pemuda tersebut memutuskan untuk membawa pulang dan memilihara monyet tersebut.

Sejak mulai memilhara anak monyet, pemuda ini merasa hubungannya dengan binatang binatang semakin dekat, semakin hari dia merasa memiliki hubungan yang istimewah dengan binatang binatang.
Karena itu dia mulai mengumpulkan binatang binatang yang terlantar dan untuk dipelihara, baik karena dibuang oleh pemiliknya, sakit maupun yang ditinggal oleh induknya.

Mulai dari seekor anak monyet, kemudian memelihara beberapa ekor anjing dan kucing, burung burung, sampai binatang buas seperti ular dan harimau, sehingga rumah pemuda tersebut sudah tidak bedanya dengan kebun binatang pada masa itu, dan yang lebih istimewa semua binatang yang tinggal dirumahnya hidup dengan akur, tidak saling berkelahi dan memangsa satu dengan lainnya

Berkat kemulian hatinnya memelihara dan menampung binatang binatang tersebut, suatu hari para dewa mengetahuinya dan pemuda ini diberkati dengan kemampuan yang luar biasa, yaitu kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan para binatang yang memiliki bahasa yang berbeda beda, pemuda tersebut mampu berbicara dengan binatang binatang yang dipeliharanya.

Sebagai seorang petani yang hidup sederhana dan pas pasan, selain harus memenuhi kebutuhan sehari hari sendiri, pemuda tersebut harus rela mengorbankan waktu mencari makanan buat binatang peliharaannya serta menyisihkan dananya untuk membeli makanan tambahan.

Semakin hari jumlah binatang yang dipelihara semakin banyak, hal itu disebabkan karena selain pertambahan yang datang dari luar, maupun karena binatang peliharaannya telah berkembangan biak alias melahirkan keturunan baru.
Kondisi ini membuat pemuda tersebut semakin hari semakin terdesak, dan semakin merasa berat, tetapi dia tidak putus asa, berbagai upaya dan cara tetap dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan binatang peliharaannya.

Suatu hari pemuda tersebut mengajak semua binatang peliharaannya untuk rapat guna membahas masalah persedian pangan dan kemampuan ekonominya yang sudah hampir tidak mampu menanggung beban kebutuhan pangan binatang binatang tersebut.
Dalam rapat tersebut akhirnya dicapai kata sepakat, yaitu untuk mengurangi jatah pangan secara bertahap, dan binatang binatang tersebut harus mulai bisa mencari makan sendiri dan tidak terus tergantung pada pemuda tersebut.

Dalam rapat anak muda tersebut menyarankan, mulai hari ini jatah makan akan dikurangani, kalau sebelumnya makan siang total jatah 20 kg dan makan malam jatah 20 kg makanan, maka mulai sekarang akan dikurangi menjadi jatah makan siang 15 kg dan jatah makan malam 15 kg.

Mendengar jatah makan siang mereka dikurangi sampai 5 kg, sebagaian besar binatang protes, maka pemuda tersebut akhirnya mencari tahu apa sebabnya ? Akhirnya pemuda tersebut mendapat jawaban bahwa sifat rakus dari binatang binatang tersebutlah yang menyebabkan mereka protes, maka pemuda tersebut coba mengusulkan, makan siang 20 kg dan makan malam 10 kg. Karena mendengar makan siang 20 kg akhirnya mereka tidak mempermasalah makan malamnya yang hanya tinggal 10 kg dan semuanya menerimanya karena merasa masih mendapat jatah makan yang 20 kg

MOISSANITE

GERBANG INFORMASI KOTA BATAM

CERITA LUCU

Google