Google
WELCOME TO DAILY WISDOM

Tuesday

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT

Dahulu kala di sebuah Negara hidup sebuah keluarga pengembala, dalam keluarga tersebut terdapat seorang Ayah dan Anaknya, karena Ibu nya telah meninggal dunia sejak Anak tersebut masih kecil, sehingga segala keperluan dan kebutuhan anak tersebut sejak kecil disediakan dan diurus oleh Ayahnya.

Keluarga pengembala tersebut memilihara seekor kuda, suatu hari kandang kuda tersebut rusak akibatnya kuda yang dipelihara mereka keluar dari kandangnya dan pergi tidak tahu kemana.
Para tetangga yang dan keluarga yang mengetahui kejadian ini segera berdatangan untuk menghibur Ayah dan Anak tersebut, tetapi dengan rendah hati dan setengah menghibur si Ayah berkata kepada tamu tamunya yang datang :“Terima kasih anda semua telah bersedia datang menghibur saya, tetapi saya percaya, bahwa kepergian kuda tersebut belum tentu sebagai petanda buruk, mungkin saja besok akan ada hikmahnya”

Suatu hari setelah beberapa bulan sejak kudanya hilang, tiba tiba Ayah dan Anak tersebut di kejutkan dengan suara kuda dibelakang rumahnya ( tempat kandang kuda ), ternyata benar sengsara membawa nikmat, bukannya hanya kudanya kembali tapi justru kuda tersebut sekarang membawa pulang seekor kuda betina dan seekor anak kuda.

Kejadian kembalinya kuda tersebut ternyata diketahui oleh para tetangga dan keluarga, sekali lagi mereka datang beramai ramai untuk mengucapkan selamat, sambil memuji muji kuda tersebut yang membawah hikmat bagi Ayah dan Anak tersebut.
Mendengar ucapan selamat dari para tetangga dan keluarganya, Ayah anak tersebut kembali mengingatkan dan berkata “Sekarang kuda kami telah pulang, bahkan membawa pulang seekor kuda betina dan anaknya, tetapi belum tentu itu petanda baik buat keluaga kami”

Tidak berselang lama ternyata apa yang diucapkan si Ayah terjadi, sewaktu anaknya menunggang kuda tersebut dia jatuh dari punggung kuda yang dinaikinya, dan fatalnya kaki anaknya patah dan menurut dokter perlu waktu lama untuk menyembuhkannya dan baru bisa berjalan kembali.
Kembali lagi kejadian ini diketahui para tetangga dan keluarganya, mereka pada datang untuk menghibur, dan Ayah anak tersebut kembali berkata :
“Dibalik sebuah petaka yang kita alami, selalu ada hikmatnya, asalkan kita harus tabah menjalaninya” dan Saya sangat berterima kasih atas perhatian dari Anda semua”

Dua bulan setelah kejadian tersebut, terjadilah peperangan antara Negara, dimana Negara mereka diserang oleh Negara tetangga.
Untuk memperkuat pasukan dan mempertahankan Negara, maka Raja memerintahkan untuk melakukan rekrument tentara sebanyak banyaknya agar dapat maju kemedan perang.

Waktu itu semua anak muda ( laki laki ) yang sehat secara fisik diwajibkan mengikuti pelatihan program militer tanpa kecuali, dan wajib maju ke medan perang guna membela Negara, termasuk dari desa tersebut.
Tetapi karena anaknya patah kakinya waktu menunggang kuda, dan membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk bisa berjalan, dia pun tidak diwajibkan untuk menjadi tentara.

Setelah perang berakhir, sebagaian besar anak muda dari desa tersebut meninggal di medan perang, dan hanya tersisa beberapa yang kembali ke desa.

Apabila tidak terjatuh dari kuda, anak tersebut tentu sudah ikut perang, dan belum tentu dia akan pulang dengan selamat seperti beberapa temannya, menyaksikan kejadian tersebut si ayah berkata kepada anaknya : “Apapun yang terjadi terimalah sebagai hikmat, karena itu belum tentu yang terburuk buat kita”


MOISSANITE

GERBANG INFORMASI KOTA BATAM

CERITA LUCU

Google