Google
WELCOME TO DAILY WISDOM

Monday

TUNTASKAN SETIAP PEKERJAAN

Zaman dahulu disebuah negara hidup sepasang suami istri dari keluarga yang sederhana, tetapi mereka memiliki pandangan masa depan yang sangat baik, selain itu mereka juga memiliki keinginan dan semangat untuk maju dan mengubah nasib mereka, dengan harapan kelak generasi mereka tidak akan menjalani kehidupan yang sama seperti mereka.

Sang suami adalah seorang terpelajar juga seorang guru di desanya, tetapi karena dia belum memiliki ilmu pengetahuan yang cukup bagus sehingga terus gagal dalam setiap kali ujian untuk menjadi pejabat negara, sedang isterinya adalah seorang ibu rumah tangga dan sehari harinya ikut membantu ekonomi rumah tangga dengan menenun kain.

Karena pasangan suami isteri ini memiliki cita cita dan semangat yang luar biasa agar keturunan mereka kelak memiliki nasib yang lebih baik dari pada mereka, maka tekat mereka adalah si suami harus lulus ujian kenegaraan dan menjadi pejabat negara.

Namun karena selama ini terus gagal dalam setiap ujian negara, maka mereka menyadari kekurangan yang dimiliki nya, akhirnya sang suaminya mengambil keputusan untuk belajar lagi ke ibu kota propinsi pada seorang guru yang sangat terkenal pada waktu itu.

Setelah tiba waktu yang direncanakan, si suami pun mulai berangkat ketujuan nya di ibu kota propinsi, dan selama itu pula segala keperluan dan biaya pendidikan suami termasuk biaya rumah tangga mereka menjadi beban dan harus dipikul oleh istrinya.

Walaupun terasa berat dan harus hidup prihatin tetapi demi masa depan keluar, istrinya tidak pernah mengeluh, tetapi bekerja lebih keras dan setiap hari lembur sampai malam untuk mengerjakan pekerjaan tenun pesanan konsumennya.

Waktu pun berlalu satu tahun, tiba tiba si suami merasa bosan dan tidak sanggup melanjutkan pendidikannya, dia akhirnya memutuskan untuk berhenti belajar dan pulang kekampungnya.
Setelah sampai dirumah si suami menceritakan kepada istrinya, bahwa dia sudah tidak sanggup belajar dan ingin berhenti, karena selama mengikuti pendidikan batinnya tidak pernah tenang terus memikirkan istrinya yang harus bekerja keras menanggung biaya pendidikan dan rumah tangga.

Saat itu si istri sedang mengerjakan pekerjaan kain tenun pelanggannya, karena mendengar cerita suaminya, si istri merasa kecewa dan dia mengangkat kain yang sedang ditenunnya, kemudian dia memotongnya ditengah tengah, setelah itu diberikan kepada suaminya :“Kain ini saya tenun harus melalui proses yang panjang, mulai dari ulat sutra kemudian harus diolah menjadi benang, kemudian harus dipintal sedikit demi sedikit dan ditenun baru menjadi kain, ini semua memerlukan waktu dan proses, sekarang kain ini saya potong menjadi dua bagian ditengah tengah, maka hasil kerja saya selama seminggu ini akhirnya menjadi sia sia, karena saya telah merusaknya ditengah jalan”

Selanjutnya istrinya berkata :”kita sudah banyak berkorban.....semua demi cita cita kita, agar kelak keturunan kita memiliki masa depan yang lebih baik, tetapi apabila sekarang kita berhenti ditengah jalan, maka tidak ada bedanya dengan kain yang sedang saya tenun ini, karena sudah tidak bisa dijahit menjadi pakaian, harapan dan cita cita kita pun berhenti sampai disini”
Dengan nasehat istrinya tersebut, beberapa hari kemudian si suami kembali ke ibu kota, dan mulai saat itu dia sangat giat belajar, setiap kali semangatnya menurun dia terus memikirkan kembali nasehat istrinya tersebut.

Setelah beberapa tahun belajar, dan masa ujian kenegaraan yang ditunggu tunggu pun tiba, dengan semangat dan harapan yang besar, si suami mengikuti ujian tersebut, akhirnya dia berhasil dan lulus dari ujian negara dan diangkat menjadi pejabat.
Dan sejak saat itu, setiap kali dia menemukan orang yang patah semangat dia selalu menceritakan pengalaman pribadinya ini kepada mereka

MOISSANITE

GERBANG INFORMASI KOTA BATAM

CERITA LUCU

Google